The Pencil
بسم الله الرحمن الرحيم
*Satu dedikasi, penghargaan, ampun maaf dan terima kasih khusus buat Sir Farid, para pensyarah dan pendidik yang pernah mengajar kami.
Alangkah sayunya petang ini
Bagaikan kami tidak akan bersua lagi
Menitis air mata ini
Tatkala mendengar ‘presentation’ terakhir
Pensyarah kami.
Ramai temanku mendongak ke siling
Berharap agar duka mereka tidak tumpah
Pada hari perpisahan ini
Kerana mereka tahu bertemu dan berpisah itu,
Biarlah kerana Allah.
Setiap patah pesan pensyarah di hadapan
Kami dengar dan sebenarnya,
Sungguh, kami terinspirasi oleh kata-kata beliau
Sebagaimana hari-hari sebelum ini yang kami lalui bersamanya
Kami terkesan dengan kisah-kisah berunsur Islamik
dan realiti kehidupan darinya.
Sebatang pensel di tangan
kami renung dan kami rasakan,
inilah hadiah paling berharga
mengalahkan Amir Khan menerima pen dari Profesor Virussahastrabuti
begitulah hebatnya penangan sebatang pensel bagi kami.
Dari kilau kaca mata beliau
Kami dapat lihat rasa sayu terzahir di wajahnya
Jangan risau
Jangan sayu
Jangan sedih
Selagi you blessed your Ilm to us,
Selagi you pray for us,
We will fight until we win in our life battle to be the best servant of Allah.
Mungkin akan ada antara kami yang bakal mengharumkan nama Negara di angkasa dunia seperti Syeikh Muszaphar
Mungkin ada antara kami yang bertuah menyertai misi misi amal dan merasai manisnya syahid seperti Ahmad Amar
Mungkin ada antara kami yang bakal muncul di kaca televisyen dan memotivasikan manusia seperti Prof. Dr. Muhaya
Mungkin ada antara kami yang bakal meneruskan legasi mendidik anak bangsa seperti Sir Farid
Sekiranya impian impian murni ini menjadi kenyataan,
Maka semuanya berbalik pada jasa seorang guru, pendidik, pensyarah dan murabbi.
“…I actually dekat belakang I can picture you will presenting for your own company…
….In terms of that I want to conclude that it is to prepare you for real world.
I teach you English is how to say…I want to teach you about life….
….I want you to replace yourself with the pencil and Insya ALLAH you will be able to be the best servant of Allah that you can be, the best son, the best daughter, the best student that you can be….”
Beliau tidak sekadar layak digelar pendidik
Malah Murabbi yang singgah mengajar kami
Dikirim untuk menasihat,
Dikirim untuk mengingatkan kami
Bahawa,
“….Number one, you’ll be able to do many great things, because you have potential…tapi kita tak boleh bodoh sombong. You have potential, sama macam pencil, kita tak boleh bertindak sendiri. You need to have guidance….
….Second one, life is about experience things. So in life, you’re going to go through all sorts of things. So believe me people, this painful sharpening it is required in order for you to be a better person….
….The third one, we are human. We make mistakes. The thing is, you able to correct the mistake that you make….
….Number four, regardless the outside…the appearance…the most important part is what’s in the inside….
….And the last one, on every surface that you walk, you always must leave your mark. Dan macam pensil juga, we are created for one purpose that is to serve God….”
Semoga kami berjaya
Dunia dan akhirat
Berkatilah hidup para pendidik dan pensyarah kami
Semoga segala ilmu yang dicurahkan mereka itu berkat
Doakan perjuangan kami dalam menuntut ilmu
Pray so that we will always remember our purpose in this world,
To serve ALLAH.
Terima kasih Murabbi.
Pertemuan dan perpisahan ini sebenarnya penuh makna.
Semoga ilmu yang dicurahkan akan terus menjemput pahala kepadamu hingga ke syurga.
17 Mac 2014.
AM110/4E, APB.
* Ampun maaf dipinta dari seluruh warga group AM110/4E kepada semua pensyarah serta pendidik yang pernah mengajar kami. Doakan kami semua agar kejayaan dunia dan akhirat menjadi milik kami. Terima kasih daun keladi.
*Satu dedikasi, penghargaan, ampun maaf dan terima kasih khusus buat Sir Farid, para pensyarah dan pendidik yang pernah mengajar kami.
Alangkah sayunya petang ini
Bagaikan kami tidak akan bersua lagi
Menitis air mata ini
Tatkala mendengar ‘presentation’ terakhir
Pensyarah kami.
Ramai temanku mendongak ke siling
Berharap agar duka mereka tidak tumpah
Pada hari perpisahan ini
Kerana mereka tahu bertemu dan berpisah itu,
Biarlah kerana Allah.
Setiap patah pesan pensyarah di hadapan
Kami dengar dan sebenarnya,
Sungguh, kami terinspirasi oleh kata-kata beliau
Sebagaimana hari-hari sebelum ini yang kami lalui bersamanya
Kami terkesan dengan kisah-kisah berunsur Islamik
dan realiti kehidupan darinya.
Sebatang pensel di tangan
kami renung dan kami rasakan,
inilah hadiah paling berharga
mengalahkan Amir Khan menerima pen dari Profesor Virussahastrabuti
begitulah hebatnya penangan sebatang pensel bagi kami.
Dari kilau kaca mata beliau
Kami dapat lihat rasa sayu terzahir di wajahnya
Jangan risau
Jangan sayu
Jangan sedih
Selagi you blessed your Ilm to us,
Selagi you pray for us,
We will fight until we win in our life battle to be the best servant of Allah.
Mungkin akan ada antara kami yang bakal mengharumkan nama Negara di angkasa dunia seperti Syeikh Muszaphar
Mungkin ada antara kami yang bertuah menyertai misi misi amal dan merasai manisnya syahid seperti Ahmad Amar
Mungkin ada antara kami yang bakal muncul di kaca televisyen dan memotivasikan manusia seperti Prof. Dr. Muhaya
Mungkin ada antara kami yang bakal meneruskan legasi mendidik anak bangsa seperti Sir Farid
Sekiranya impian impian murni ini menjadi kenyataan,
Maka semuanya berbalik pada jasa seorang guru, pendidik, pensyarah dan murabbi.
“…I actually dekat belakang I can picture you will presenting for your own company…
….In terms of that I want to conclude that it is to prepare you for real world.
I teach you English is how to say…I want to teach you about life….
….I want you to replace yourself with the pencil and Insya ALLAH you will be able to be the best servant of Allah that you can be, the best son, the best daughter, the best student that you can be….”
Beliau tidak sekadar layak digelar pendidik
Malah Murabbi yang singgah mengajar kami
Dikirim untuk menasihat,
Dikirim untuk mengingatkan kami
Bahawa,
“….Number one, you’ll be able to do many great things, because you have potential…tapi kita tak boleh bodoh sombong. You have potential, sama macam pencil, kita tak boleh bertindak sendiri. You need to have guidance….
….Second one, life is about experience things. So in life, you’re going to go through all sorts of things. So believe me people, this painful sharpening it is required in order for you to be a better person….
….The third one, we are human. We make mistakes. The thing is, you able to correct the mistake that you make….
….Number four, regardless the outside…the appearance…the most important part is what’s in the inside….
….And the last one, on every surface that you walk, you always must leave your mark. Dan macam pensil juga, we are created for one purpose that is to serve God….”
Semoga kami berjaya
Dunia dan akhirat
Berkatilah hidup para pendidik dan pensyarah kami
Semoga segala ilmu yang dicurahkan mereka itu berkat
Doakan perjuangan kami dalam menuntut ilmu
Pray so that we will always remember our purpose in this world,
To serve ALLAH.
Terima kasih Murabbi.
Pertemuan dan perpisahan ini sebenarnya penuh makna.
Semoga ilmu yang dicurahkan akan terus menjemput pahala kepadamu hingga ke syurga.
Aku tak expect sir buat gaya macam tu! ha ha:D |
time for cake! |
Amboi! |
17 Mac 2014.
AM110/4E, APB.
* Ampun maaf dipinta dari seluruh warga group AM110/4E kepada semua pensyarah serta pendidik yang pernah mengajar kami. Doakan kami semua agar kejayaan dunia dan akhirat menjadi milik kami. Terima kasih daun keladi.
Comments
Post a Comment